Risk Managemant Basic

Risk managemant ini kebanyakan sedikit dilupakan oleh para trader. Mereka trading tanpa menggunakan risk management yang tepat. Kali ini kita belajar bagaimana efek risk management ini terhadap kesuksesan trading yang akan kita lakukan.

1. Apa yang membedakan trader baru dengan trader profesional?

Perbedaan keduanya tentunya banyak, tapi yang utama bahwa new trader ini ketika mereka masuk ke forex yang mereka pikirkan adalah berapa banyak uang yang bisa mereka hasilkan dengan trading forex itu. Sedangkan trader propesional yang mereka pikirkan adalah berapa banyak kerugian yang bisa mereka alami. Disini bisa kita garisbawahi bahwa trader baru berpikir tentang profit, berapa besar berapa banyak profit yang mungkin bisa mereka hasilkan? Sedangkan trader profesional ini lebih mengdepakkan tentang pentingnya risk keamanan dari account trading mereka. Nanti anda akan tau jawabannya mengapa di pembahasan berikutnya.

Trader propesional menyadari bahwa tidak selamanya analisis mereka ini selamanya tepat, tidak selamanya harga bergerak sesuai dengan keinginan, ada kalanya harga berlawanan, ataupun mereka salah posisi trading. Karena mereka tahu ada kalanya lost, mereka siap untuk menerima lost ini. Kemudian memanage loss ini secara tepat, sehingga account trading mereka tetap aman, gak sampai habis karena lost ini.

Saya ambil contoh kasusnya bahwa trader kebanyakan adalah tidak siap untuk menerima sebuah loss. Kita contohkan disini : trading ke 1 berhasil profit $100, trading ke 2 berhasil profit $90, trading ke 3 berhasil profit $50, trading ke 4 berhasil profit $60, namun di trading ke 5 ini ternyata dia salah analisa, pergerakan harga berlawanan dengan posisinya, otomatis floating negative. Ketika floating negative semakin besar, trader ini tidak siap untuk menerima sebuah loss, akhirnya posisi ini dibiarkan dan terus berharap harga berbalik sesuai dengan posisi tradingnya, namun akibatnya apa? Harga justru semakin jauh, floatingnya semakin besar, terpaksa di close karena account nya semakin habis, dan margin nya tidak mencukupi lagi. Trade ke 5 ini berakhir dengan loss -$900.

Kita bisa melihat akibatnya apa? Kerugiannya sangat besar. Kerugian ini justru memakan profit profit yang sudah di dapat. Kadang kala bahkan sampai menghabiskan account yang di miliki. Inilah salah satu contoh penggunaan dari risk management yang tidak tepat. Contoh ini sering terjadi disebagian besar trader, terutama untuk trader pemula. Mereka belum siap untuk menerima sebuah loss dan mereka juga belum mampu memanage resiko ini secara tepat. Dari contoh kasus tadi bisa saya garis bawahi bahwa kemampuan memanage resiko dengan baik merupakan kunci sukses jangka panjang

Belajar Forex Trading

Pengenalan Forex


Istilah Dalam Forex
Broker Forex
Metatrader 4
Indikator Forex
Analisa Forex
Analisa Fundamental Forex
Analisa Teknikal Forex
Pola Chart
Sistem Trading
Risk Managemant
Psikologi Trading
Strategi Trading Forex

Bagaimana cara membatasi kerugian ini agar tidak semakin besar? Tentunya kita bisa menggunakan Stop Loss. Stop loss ini berfungsi untuk memotong kerugian kita agar tidak semakin membesar. Saya sering mendapat pertanyaan tentang stop loss ini. Ada beberapa trader yang menanyakan bahwa ketika mereka menggunakan stop loss, sering kali stop loss ini duluan terkena dari pada taking profitnya. Katakanlah mereka melakukan buy dengan taking profit 30 point dan stop loss nya 30 point juga. Ketika trading dilakukan justru stop loss ini yang terkena duluan dari pada take profitnya. Kasus seperti ini mungkin juga dialami trader lainnya, bahwa ketika trading menggunakan stop loss justru lebih sering loss nya dari pada profitnya.

Jawaban saya sederhana saja, bahwa ketika trader ini buy, justru kemudian stop loss nya kena duluan. Mengapa pada waktu itu tidak melakukan sell saja. Jika sell yang dilakukan tentunya taking profitnya akan terkena lebih dahulu. Jadi bisa disimpulkan bahwa bukan karna kita menggunakan stop loss kemudian kita menjadi sering loss, namun analisa trading kita ini yang belum tepat, belum bisa memprediksi secara tepat pergerakan harga yang akan datang. Jadi bukan karena kita menggunakan stop loss ini.

Ketika kita masuk ke forex trading, terjun di bisnis forex ini kita harus menyadari loss adalah bagian dari trading. Tidak selamanya kita akan profit, ada kalanya kita salah prediksi, kemudian harga bergerak berlawanan dengan keinginan kita. Saat itu terjadi, kita harus siap dengan loss ini.

Saya ambilkan contoh kasus lainnya, katakanlah saya punya analisa tentang harga bahwa harga ini akan naik, maka saya akan melakukan buy. Seiring dengan waktu ternyata analisa saya ini salah, harga bergerak sebaliknya, harga semakin turun, otomatis saya dalam posisi floating negatif. Karena saya tidak siap menerima loss, saya biarkan saja posisi ini dengan harapan bahwa harga akan segera berbalik naik sehingga posisi yang tadi loss berubah menjadi positif. Berikutnya apa yang terjadi? Harga justru turun semakin dalam, posisi trading disini sudah semakin besar loss nya, saya akan semakin berat untuk menutup transaksi ini. Sudah terbayang profit-profit yang susah saya kumpulkan, akan habis apabila posisi ini saya closing, makanya posisi ini saya biarkan saja dengan terus berharap dan berdoa agar harga ini berbalik naik ke atas sehingga saya tidak jatuh loss. Namun selanjutnya apa yang terjadi? Harga ternyata semakin dalam turunnya dan akhirnya saya kena margin call. Inilah realita yang sering terjadi di trader-trader baru. Mereka tidak menyadari bahwa loss adalah sebagian dari trading, sehingga mereka tidak siap untuk menerima sebuah loss atau pun kerugian.

2. Risk Reward Ratio

Untuk pemahamam tentang risk reward ratio, saya akan sedikit memberikan games. Saya mempunyai sebuah koin, satu sisi koin bergambar garuda, satu sisinya lagi bergambar angka. Kita akan melakukan tebak-tebakan, nanti koin ini kita lempar, jika tebakannya benar maka akan mendapatkan $5 (lima dollar), namun apabila salah menebak, harus membayar $5 (lima dolar). Peluang disini adalah lima puluh - lima puluh. Jadi apabila kita lempar koin ini 10 kali, kemungkinan besarnya adalah impas atau tidak menang tidak kalah atau tidak rugi tidak untung.

Bagaimana caranya agar berapa kali pun koin ini di lempar kita selalu dalam posisi untung, hasil akhir yang kita peroleh selalu lebih besar dari kerugiannya. Ada 2 cara yang dilakukan agar selalu untung, antara lain :

A. Prosentase tebakan benar harus lebih besar dari tebakan salah. Jika koin ini kita lempar 10 kali, paling tidak 6 kali tebakan kita harus benar, baru kita bisa profit.

B. Reward ketika tebakan benar harus lebih besar dari risk ketika tebakan salah. Katakanlah ketika tebakan benar kita mendapatkan $10, ketika salah kita harus membayar $5. Dengan metode ini, saya yakin berapa pun koin dilempar hasil akhirnya pasti akan profit. Anda bisa mencobanya sendiri dengan perbandingan ini. Anda bisa lempar 10 kali atau pun 20 kali, 100 kali ataupun sampai 500 kali, hasil akhir yang anda peroleh pasti anda akan untung. Karena saya sudah mencobanya sendiri, sudah mencoba melempar ratusan kali, pilihan garuda dan angka juga saya bolak balik, hasil akhirnya saya tetap profit. Jika kita menggunakan rasio ini, maka kita menggunakan risk reward adalah 1:2 (satu banding dua). Inilah pentingnya risk reward ratio bagi kesuksesan trading kita,

3. Berapa volume lot yang sebaiknya kita gunakan?

Untuk trader pemula tentunya masih belum paham tentang bagaimana menghitung lot? Bagaimana menghitung nilai 1 point? Anda bisa baca artikel sebelumnya tentang leverage. Disitu saya membahas secara dalam tentang volume trading dan menghitung nilai 1 lot.

Katakanlah saya punya account $1,000, lalu saya trading 1 lot otomatis 1 pip nya itu berharga $10. Jika trading berakhir loss 50 pip saya rugi sebesar $10 x 50 = $500. Dari prosentase ini besarnya loss adalah 50% dari modal. Apa yang terjadi ketika satu kali trade saja sudah langsung rugi 50% dari modal? Tentunya disini saya akan drop, mentalnya jatuh. Untuk membalikkan kerugian ini juga sangat berat.

Lalu sebaiknya berapa persentase risk yang digunakan? Saya menyarankan dalam 1 kali trading maksimal risk tidak lebih dari 5% dari modal. Kita hitung lagi, Saya punya account $1,000, maksimal loss 5% x 1,000 = $50. Jadi untuk sekali trading maksimal loss adalah $50. Stop loss nya adalah 50 pips. Nilai 1 pip adalah $1. Lot yang digunakan berati 0.1 lot. Dicontoh sebelumnya 1 kali trade loss nya $500, disini loss nya hanya $50. Apa yang bisa kita perbandingkan? Ketika kita trading dan kemudian loss $50, account kita masih ada $950. Secara psikologis ini tidak akan menjatuhkan mental kita. Mental kita tidak drop dibangingkan ketika tadi kita loss $500, account nya pun tinggal $500. Untuk mengembalikan modal kita, kita harus profit 100% dari modal sekarang.

Coba kita bandingkan di contoh ke 2 ini yang hanya loss $50. Untuk mengembalikan kita hanya perlu profit 5% sedikit dari modal kita sekarang ($950), tentu ini lebih ringan dan secara psikologis tidak terlalu berat bagi kita.

Mengenai risk ini saya juga mendapatkan beberapa pertanyaan, diantaranya : Trader ini bertanya bahwa ketika mereka trading dengan risk yang kecil, maka keuntungan yang bisa mereka peroleh menjadi sedikit. Pertanyaan ini saya kembaliken ke trader, saya tanya balik ke mereka. Berapa yang ingin mereka dapatkan setiap harinya? Dia bilang sekitar $100 per hari. Ok, $100 perhari.

Dari contoh ini saja saya ambil, ketika anda ingin $100 per hari, yang anda lakukan bukan memperbesar risk, ataupun memperbesar volume trading, yang anda perbesar adalah modal anda. Berapa modal yang sebaiknya digunakan untuk mendapatkan $100 per hari? Jawabannya $2,000. Jadi anda siapkan $2,000. Ini menggunakan langkah penggunaan risk management yang tepat dan bijak sana.

Dengan anda menggunakan uang $100 ataupun $200 dengan harapan mendapatkan profit $100 per hari. Disini anda akan trading dengan risk yang sangat besar. Mungkin anda satu atau dua kali bisa anda lakukan, anda bisa profit satu atau dua kali, tapi saya yakin trading yang anda lakukan bukanlah trading yang profit konsisten, suatu saat pasti akan loss dan account akan habis. Selain itu trading juga tidak tenang apabila kita trading dengan risk yang sangat besar. Trading yang tidak tenang berakibat analisa kita juga tidak fokus, konsentrasi kita tidak fokus, sering kali analisa justru menjadi salah.

Ketika kita menggunakan 5% ini, kita juga kadang tidak trading satu saja, bisa 2 atau 3 trades sekaligus. Jika ini dilakukan, tentunya risknya tidak 5% lagi, totalnya jadi 15%. Ini juga salah satu penggunaan risk yang salah. Jika kita ingin trading 2 transaksi atau lebih secara bersamaan, risk totalnya juga tidak lebih dari 5%.

Kesimpulan

  1. Sebelum anda melakukan transaksi, anda identifikasi terlebih dahulu area dimana anda harus keluar dari trading
  2. Gunakan protective stop (stop lost) disetiap trading kita, ketika profit berjalan setengah dari target, kita naikkan lagi stop lost ini di posisi kita open transaksi ataupun diatasnya, stop lost ini akan membatasi kerugian kita agar tidak semakin membesar.
  3. Gunakan risk reward minimal 1:2
  4. Risk sekali trading tidak melebihi 5% untuk semua transaksi yang dilakukan. Dengan risk yant tidak begitu besar, trading akan tenang. Tidak was-was apabila salah posisi, jadi sangat membantu psikologi trading kita.
  5. Patuhi aturan ini setiap saat. Apapun kondisinya kita selalu terapkan aturan-aturan ini.

Oke. Inilah sekilas tentan pembahasan risk managemant. Kita akan bertemu lagi pada materi selanjutnya




Kembali Ke : Sistem Trading

Selanjutnya : Psikologi Trading